Macam-macam Tarian Aceh
- Tari Saman
Ini dia salah satu tari dari aceh yang bisa dibilang paling terkenal diantara tari-tarian lainnya dari daerah aceh,yup tari ini adalah tari saman, asal pembaca sekalian tau saja,tari saman ini diciptakan dan dikembangkan oleh seorang tokoh isalam lho,tokoh tersebut bernama Syeh Saman. Beliau ini menciptakan syairnya dengan menggunakan bahasa arab dan bahasa aceh dengan iringan gerakan-gerakan tangan dan syair yang dilakukannya membuat suasana menjadi riang gembira,gerakan tepukan dada, tepukan di atas lutut, mengangkat tangan secara bergantian dengan gerakan dan kecepatan yang menjadi ciri khas dari tarian Saman ini.
- Tari Cangklak
Tari cangklak ini bisa dibilang tari yang mengimajinasikan perempuan-perempuan cantik gemulai, enerjik, dan sedikit genit dengan berbagai aksesoris yang dipakai dalam mengelilingi lekuk tubuhnya yang indah nan gemulai itu, serta pelengkap busana yang senantiasa digunakan dan identik dengan perempuan seperti payung, kipas, sapu tangan. Perpaduan gerak dan tarian yang laku di aceh dengan tarian yang khas melayu dari daerah timur aceh.
- Tari Tarek Pukat
Tari ini merupakan tarian yang
diangkat dari kehidupan nelayan pesisir aceh yaitu membuat jarring “pukat” dan
menangkap ikan dengan jaring ditengah laut. Suasana menarik pukat dengan
harapan mendapat ikan yang banyak dinyatakan dengan semangat kerja keras da
riang gembira yang sekali-kali terdengar teriakan senang pawang laut.
- Tari Laweut
Laweut? apa itu laweut? Laweut ini berasal dari kata Seulawet atau Shalawat, sanjungan pada nabi besar kita Nabi Muhammad S.A.W, tari ini dipersembahkan atau ditampilkan oleh delapan orang wanita yang biasa disebut juga seudati iring. Tari ini dipergunakan untuk menyampaikan pesan yang bersifat keagamaan, pendidikan dan pembangunan.
- Tari Meusago
Meusago disini diartikan
bersudut, bersegi dan berujung begitu lengkapnya persoalan yang di hadapi dan
ibadah manusia dengan manusia, dengan bermacam kehidupan yang dihadapi dan
ibadah atau hubungan dengan Tuhan, ide garapan tari ini sebagai syimbol gotong
royong dan persaudaraan merupakan wujud dari persatuan, satu kipas barang
bermakna tapi menakala bersamaan d paparkan menjadi satu mneuji manfaat bagi
kehidupan.
- Rapai Daboh
Rapai Daboh yaitu suatu permainan
ketangkasan atau kekebalan. Permainan Rapai Daboh terdiri dari seorang syekh
yang bergelar “Khalifah”, beberapa orang penabuh rebana (rapai), dan beberapa
pemain rencong atau senjata tajam lainnya, dimana saat mereka sedang menabuh
rebana memukul rapainya sambil bernyanyi dengan lagu-lagu tertentu terus
menikam-nikam anggota badan dengan sehebat-hebatnya, kadang-kadang rencongnya
menjadi bengkok, yang semuanya berada dibawah pimpinan/pengawasan khalifah. Apa
sebab tubuh mereka tidak dimakan senjata, hal ini menurut mereka oleh karena
suatu keyakinan bahwa yang berkuasa hanya Khalik (Tuhan) sedangkan makhluk
sama-sama tidak berkuasa; jadi besi makhluk dan manusia pun makhluk. Pada waktu
para penabuh rapai sedang memukul rebana sehebat-hebatnya, maka para pemain
rencong memusatkan seluruh pikirannya pada keyakinan diatas, sedikit pun tidak
boleh bergoyang, dan kalau goyang pastilah senjata akan makan tubuh mereka.
- Musik Seurune Kalee
Seurune Kalee adalah suatu alur
kesenian yang sangat digemari di Aceh. Seurune Kalee dalam bahasa Indonesia
adalah seruling.Pemain Seurune Kalee terdiri dari satu orang peniup seurune,
satu orang pemukul gendang dan tiga orang pemukul rapai, pemain memakai pakaian
adat aceh “modifikasi” seragam warna hitam dan lilitan kain bermotif aceh,
sekarang musikk seurune kale di kehormatan dan mengiringi tarian tradisional
lainnya.
- Tari Likok Pulo
Tari Likok Pulo dewasa ini sudah
menjadi salah satu tari wajib bagi murid sekolah dalam Kota Banda Aceh sebagai
mata pelajaran kesenian muatan lokal. Karena pada akhir tahun l980an nasib
tarian ini hampir punah dan kembali diperkenalkan pada PKA Pkan Kebudayaan
AcehIII tahun l988 hingga sudah berkembang dan populer di kalangan masyarakat.
Asal mula tarian ini berkembang di kawasan Pulo Besar Selatan dalam wilayah
gugusan Pulo Aceh Kabupaten Aceh Besar, sekitar 30 mil dari dararatan
Kota Banda Aceh. Maka tarian ini juga
dengan sebutan Likok Pulo Aceh. Tarian ini sebagai media pengembangan dakwah
Islam dimasa era kesultanan Aceh diciptakan oleh Ulama pendatang dari Arab yang
menetap di desa Ulee Paya dibawakan oleh 12 orang penari pria sambil duduk
rapat berlutut bahu membahu, dengan posisi sejajar. Di desa Ulee Paya dahulu
dipertunjukan di tepi pantai atas pasir sebagai pentasnya dan hanya digelari
sehelai tikar daun lontar atau pandan serta dibawakan pada malam hari sebagai
hiburan rakyat sambil berdakwah. Biasanya tarian ini mulai dipertunjukan puluk
21.00 WIB sampai menjelang subuh. Gerak tari Likok Pulo komposisinya dimulai
dengan gerakan salam anggukan kepala dan tangan yang diselangi gerakan pinggul.
Ritme tarian saling membentang dan seling ke kiri dan ke kanan sambil
melantunkan syair-syair pujian kepada Sang Khalik yang diiringi dengan musik
Rapai dan vokalis nyanyian syair Aceh.
- Tari Seudati
Seudati adalah perpaduan antara
seni suara dan seni tari. Seni Seudati adalah jenis kesenian yang diciptakan
setelah berdiri masyarakat islam Aceh yang berfungsi sebagai dakwah dan
hiburan. Seudati juga bernama Saman yang berasal kata dari bahasa Arab yang
berarti delapan. Dinamakan saman karena para pemainnya terdiri dari delapan
orang yaitu Syekh dan para pembantunya berpakaian seragam, yaitu celana
pantalon hitam atau putih, baju kaos putih berlengan panjang, di kepala para
penari memakai tangkulok.
- Tari Meuseukat
Tarian Meuseukat adalah tarian
yang sangat pupuler di Aceh yang berasal dari Kab. Aceh Selatan. Tarian ini
dimainkan oleh 10 atau 12 penari dan 2 orang penyanyi. Khusus untuk wanita
mengambil posisi dengan cara duduk/berlutut dalam satu barisan dan membuat
gerakan tubuh dengan tangan dan kepala. Nyanyian yang berisi pujian atau doa
yang dimulai dengan gerakan lambat sampai dengan gerakan cepat.
- Tari Rapai Geleng
Rapai adalah jenis tamborin yang
biasanya dipakai untuk mengiringi sebuah lagu atau tarian. Permainan Rapai telah
dikembangkan dan diiringi dengan lagu-lagu dan berbagai macam lenggak-lenggok
yang indah. Ini merupakan dobrakan penampilan sebuah tarian baru yang disebut
“Rapai Geleng”. Tarian ini dimainkan oleh 11 sampai 12 orang penari dan setiap
mereka memainkan Rapai (tamborin kecil). Sambil bermain Rapai dan menyanyikan
lagu, mereka melakukan berbagai gerakan tubuh yaitu tangan, kepala, dan
lain-lain. Gerakan para penari hampir sama dengan tarian Saman tetapi
menggunakan Rapai. Tarian ini juga sangat dinikmati dan menyenangkan.
- Tari Ranub Lampuan
Tari Ranub Lampuan sangat
terkenal di Aceh. Tari ini biasanya dimainkan untuk menyambut tamu terhormat
dan pejabat-pejabat yang berkunjung ke Aceh. Tari ini juga di tampilkan pada
acara-acara khusus, seperti para acara Preh linto, Tueng Dara Baro. Tarian ini
dimainkan oleh tujuh orang penari wanita dan diiringi dengan instrumen musik
tradisional Seurunee Kalee. Penari ditangannya memegang Cerana atau Puan yang
yang didalamnya berisi sirih (ranub) yang akan diberikan kepada tamu-tamu
sebagai tanda kemuliaan bagi tamu-tamunya. Tari Ranub Lampuan gubahan dari Tarian
Aceh.
Nah mungkin hanya sekian tari-tari yang dapat saya jelaskan,mungkin masih banyak lagi tari yang lainnya juga di luar sana,tapi semoga bermanfaat walaupun hanya sedikit yang bisa saya tulis disini..
See You Next Posting...
See You Next Posting...